Rabu, 25 Januari 2012

Nutrisi Untuk Para Perokok

Para perokok yang memiliki level vitamin B6 lebih tinggi dan protein penting khusus dalam darah mereka memiliki resiko lebih rendah terserang kanker paru-paru daripada perokok yang kekurangan vitamin dalam nutrisi mereka, begitu menurut studi para ahli penyakit kanker.

Para ahli di International Agency for Research on Cancer (IARC) menyatakan bahwa meskipun mereka tidak menemukan hubungan sebab akibat namun hasil riset menunjukkan mengapa sebahagian perokok tidak terserang kanker paru-paru, namun sebahagian orang yang tidak merokok atau mantan perokok terkena kanker paru-paru.



Kanker paru-paru merupakan bentuk penyakit paling umum di dunia dan 90 persen kasusnya disebabkan mengkonsumsi rokok. Penyakit kanker paru-paru membunuh 1,2 juta orang setiap tahunnya. Sekitar 10-15 persen perokok mengembangkan penyakit paru-paru  yang menyebabkan serangan jantung, stroke atau emphysema yaitu penyakit bengkak pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Kanker paru-paru juga terkenal sebagai penyakit pembunuh nomor satu di dunia.

Studi IARC menyelidiki 900 penderita kanker paru-paru menemukan satu hubungan level rendah vitamin B6 dan asam amino yang disebut methione, protein yang didapatkan dari makanan seperti daging, ikan, dan kacang-kacangan. Vitamin B6 juga ditemukan pada sayur-sayuran dan pisang.

"Apa yang kami temukan mampu mengurangi resiko kanker paru-paru. Ini mengindikasikan bahwa diet memiliki peran penting dalam perkembangan kanker paru-paru, tapi masih terlalu dini untuk mengatakan dengan mudah bahwa jika anda merubah diet dan makan banyak makanan dengan vitamin dan protein esensi khusus  yang cukup bisa saja Anda merubah masa depan resiko kanker paru-paru," jelas Paul Bennan dari Lyon berbasis IATC yang menyarankan studi dan menerbitkan penemuannya di Journal of the American Medical Association (JAMA).

Tim Brennan mempelajari sekitar 900 pasien kanker paru-paru sebahagian besar perokok namun juga termasuk 100 orang yang tidak pernah merokok dan 260 orang yang sudah berhenti merokok. Brennan mengatakan perubahan resiko penyakit kanker paru-paru dihubungkan dengan level vitamin B6 dan methionine sama untuk semua kelompok yang diselidiki meskipun resiko penyakit kanker paru-paru lebih tinggi pada perokok diantara semua group yang diselidiki.

"Untuk dua nutrisi itu, pengurangan resiko kanker paru-paru sampai 60 persen. Tidak pelak lagi jika kamu memiliki resiko yang lebih tinggi karena merokok, pengurangan 60 persen resiko itu cukup penting meskipun lebih baik berhenti merokok,"kata Brennan.

Brennan menyatakan penemuannya muncul untuk memperkuat riset sebelumnya yang menyarankan defisiensi dalam vitamin B6 yang meningkatkan kemungkinan kerusakan DNA dan mutasi plasma pembawa sifat. Satu studi di Swedia pada tahun 2005 menemukan bahwa wanita dengan level tinggi  vitamin B6 memiliki resiko yang lebih rendah dalam pengembangan kanker colorectal.

"Pada dasarnya vitamin B dan nutrisi yang ada merupakan cara untuk menjaga DNA. Tak pelak lagi kita menginginkan itu bekerja dengan baik,"tambah Brennan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar